Peran Pemuda Indonesia Dalam Pembangunan Negara
Oleh: Muhammad Andi Purbaya
Oleh: Muhammad Andi Purbaya
Sudah merupakan hal yang lumrah ketika berbicara bangsa ini selalu dikaitkan dengan pemuda. Betapa tidak, setiap momentum perubahan yang terjadi pada bangsa Indonesia tidak bisa dilepaskan dari cita-cita agung dan kerja keras pemuda dalam membangun bangsa ini.
Bangsa Indonesia telah menyaksikan bagaimana momentum perjuangan telah diciptakan dan diharumkan pemuda dalam perjalanan sejarahnya yang panjang. Hal ini bisa dibuktikan melalui kongres pemuda yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada kongres inilah semua elemen gerakan kepemudaan yang berbeda latar belakang, membangun komitmen bersama dan bersatu merebut kemerdekaan Indonesia agar menjadi bangsa yang berwibawa sekaligus berdaulat atas tanah airnya dengan menyelesaikan berbagai masalah yang saat itu sedang dihadapi.
Gerakan pemuda selanjutnya tercermin pada kiprahnya dalam menyelesaikan situasi ekonomi dan politik yang buruk pada tahun 1956-1966, sehingga mendorong munculnya Tritura atau dikenal dengan tiga tuntutan rakyat. Tidak hanya sampai disitu, gerakan pemuda selanjutnya kembali menunjukan taringnya pada tahun 1998 dengan runtuhnya pemerintah Soeharto disertai dengan tuntutan demokratisasi di segala bidang serta tuntutan untuk menindak tegas para pelaku pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Namun deretan prestasi yang dilahirkan oleh pemuda belum mampu memberikan jawaban secara real akan keadilan dalam berdemokrasi maupun kesejahteraan bagi masyarakat luas. Oleh karenanya untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bangsa ini, harus ada formulasi yang tepat berdasarkan jeritan rakyat dalam menentukan peran pemuda hari ini. Diantaranya: Pertama, harus berusaha menjadi seorang yang kompeten dan profesional sebagai pemimpin, baik pemimpin bagi diri sendiri ataupun bagi orang lain, karena merupakan syarat mutlak dalam mengelolah sebuah negara, bukan hanya sekedar berbekal semangat dan idealisme saja. Dalam fase ini, pemuda diharapkan mampu mengkonstruk dirinya agar mampu dalam menjalankan amanah rakyat.
Kedua, pentingnya melakukan pendidikan politik secara intensif. Pendidikan politik ini dimaksud untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya pembangunan politik yang mengarah pada pola partisipatif dan berbasis pada sikap rasional objektif. Tujuannya, mendorong preferensi politik rakyat kepada hal-hal yang lebih bersifat subtansial, khususnya terkait dengan pesta demokrasi nanti yang menentukan arah pembangunan. Contoh, pentingnya mempertimbangkan aspek program, rekam jejak, kualitas dan kredibilitas dalam menentukan pilihan politik sehingga perubahan yang diinginkan bukan bersifat ilusi, tapi benar-benar terwujudkan.
Ketiga, terlibat secara aktif dalam gerakan akar rumput dengan turut andil mengelola lingkungan sesuai sumber daya alam yang tersedia dan juga penguatan sumber daya manusianya. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat bawah (Bottom-Up) yang hidup dibawah ekonomi rata-rata untuk bisa kreatif, produktif dan mandiri.
Semoga dengan tiga peran yang diatas memberikan sebuah arah baru bagi pemuda hari ini, agar apa yang menjadi cita-cita bangsa ini menjadi sebuah kenyataan khususnya yang terdapat dalam sila ke empat dasar negara kita Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Wallahu alam bishawab.
Semoga dengan tiga peran yang diatas memberikan sebuah arah baru bagi pemuda hari ini, agar apa yang menjadi cita-cita bangsa ini menjadi sebuah kenyataan khususnya yang terdapat dalam sila ke empat dasar negara kita Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Wallahu alam bishawab.
Komentar
Posting Komentar